Karawang | Lingkarpena - Sungai Cisubah kembali menjadi perhatian publik setelah terlihat mengalirkan air berwarna hitam pekat yang dicampur limbah lumpur dan bahan kimia. Kejadian ini terdokumentasi dalam video yang diabadikan oleh anggota Satgas Citarum Harum Sub 3 Sektor 18 pada Kamis siang.
Peristiwa ini bermula dari laporan masyarakat setempat kepada Satgas Citarum Harum sektor 18, yang merasa heran melihat perubahan warna sungai secara drastis. Pihak Satgas langsung melakukan tinjauan ke lokasi Sungai Cisubah dan mengonfirmasi bahwa air sungai tersebut memang berubah menjadi hitam pekat akibat campuran limbah lumpur dan zat kimia.
Menurut anggota Satgas Citarum Harum, setelah penyelidikan lebih lanjut, "diduga sumber pencemaran berasal dari danau di kawasan Karawang Internasional Industrial City (KIIC) Karawang".
"Air limbah dari danau tersebut disinyalir langsung dibuang ke Sungai Cisubah, menyebabkan perubahan kualitas air," ungkapnya.
Sementara itu, dalam wawancara melalui pesan WhatsApp, warga KIIC, Bambang, menyatakan bahwa debit air danau dikurangi sebagai upaya antisipasi menjelang musim hujan.
"Pembatasan debit air ini dimaksudkan agar danau tidak meluap, yang dapat berakibat pada meluapnya air ke Sungai Cisubah," kata dia.
Meskipun Bambang menegaskan bahwa itu bukan limbah lumpur, melainkan endapan yang terbawa oleh air hujan dan masuk ke saluran sungai.
Pencemaran Sungai Cisubah yang terjadi kali ini memunculkan keprihatinan terhadap praktik pembuangan limbah industri. Masyarakat setempat berharap agar pihak berwenang segera mengambil tindakan untuk mencegah dampak buruk terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Pemerintah dan otoritas terkait diharapkan melakukan investigasi menyeluruh dan memberikan sanksi kepada pihak yang bertanggung jawab atas pencemaran Sungai Cisubah.(red)